Museum Batik Pekalongan menerima sumbangan koleksi kain batik dari Alumni SMP Pius 1973 1975 Minggu (14/7). Penyerahan dilakukan oleh salah satu alumni yakni Yuwono Imanto, yang juga Direktur PT Propan Raya di salah satu ruangan di museum dan diterima langsung oleh Walikota Pekalongan HM Saelany Machfudz didampingi Kepala Dinas Pariwisata budaya pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Sutarno.
Saat memberikan sambutan, Saelany mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para alumni SMP Pius ini. Karena hal ini juga melambangkan kemajemukan yang ada di Kota Pekalongan. Saelany mencontohkan produksi batik yang juga melibatkan tiga etnis yang ada di Pekalongan yakni Arab, Jawa dan Cina atau biasa disebut Arwana. Obat batik di Pekalongan ini hampir semuanya yang menjual warga keturunan cina dan motif batik kebanyakan dari arab sedangkan yang mengerjakan adalah dari etnis jawa, jadi sejak dulu Pekalongan ini sudah majemuk dan saling menghargai, tegasnya.
Saelany juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni SMP Pius yang saat ini sudah berusia sekitar 60 an tahun. Meski sudah berusia cukup lanjut dan sebagian besar sudah melalang buana bahkan ada yang tinggal di New York, namun tidak melupakan Kota Pekalongan, harapan kami tentu saja bapak ibu semua bisa membantu mempromosikan batik dimanapun tinggal, tambahnya.
Ketua Ikatan Alumni SMP Pius 1973 1975, Jati Waluyo yang sudah cukup lama tinggal dan bekerja di New York, USA menyambut baik ajakan Walikota Pekalongan. Selama ini batik memang belum terlalu tenar di New York, namun kita harus mencari jalan bersama agar batik juga bisa menjadi terkenal disana, karena keberadaan batik ini sendiri sudah diakui dunia internasional termasuk oleh badan dunia UNESCO, kata Jati Suwarno.
Usai acara serah terima koleksi batik ini, walikota beramah tamah dengan alumni SMP Pius ini dan berfoto bersama di depan Museum Batik Pekalongan. #Repost by Humas Kota Pekalongan